MENUJU FORMAL GELAR TAHBISAN PELAYAN KEAGAMAAN DI INDONESIA MENUJU FORMAL GELAR TAHBISAN PELAYAN KEAGAMAAN. DI INDONESIA. Oleh: Maludin Sitanggang. Retreat Koor Ama. HKBP Cisauk Resort Serpong. Sabtu, 2018-10-13. Pisita Anyer Resort. MENUJU FORMAL GELAR TAHBISAN PELAYAN KEAGAMAAN DI INDONESIA. Mar 17, 2018 - Pelayanan Tahbisan Bibelvrouw Di Hkbp Nommensen. Sudah cukup banyak referensi tulisan yang mengulas sejarah Kekristenan di Tana h.
1825 - 1829 Perang Bonjol: Tuanku Rau menyerang bangsa Batak 1834 Datangnya Pdt. Munson dan Pdt. Lyman utusan Kongsi Zending Amerika (Boston), tetapi mereka berdua tewas terbunuh di Lobupining. 1840 Junghun, seorang antropolog datang ke tanah Batak. Melalui kedatanagannya orang Eropa dapat mengenal orang Batak. 1824 Penginjil yang pertama datang ke tanah Batak, yakni Burton dan Ward 1849 Tuan Van der Tuuk dari Amsterdam - Belanda, utusan Kongsi Bible Netherland yang merupakan pembuka (perintis) jalan untuk pelayanan zending kepada suku Batak.
Beliau menterjemahkan sebagian isi Alkitab ke dalam Bahasa Batak, menulis tata Bahasa Batak dan membuat kamus Bahasa Batak - Belanda beserta cerita-cerita rakyat. 1853 Akibat perlakuan yang tidak simpatik dari suku Banjarmasin terhadap pendeta, maka Dr. Fabri pimpinan dari Rheinische Zending - Belanda memutasikan para pendeta dari Banjarmasin ke Tanah Batak, setelah membaca surat yang datang dari Tanah Batak tentang pekabaran Injil yang baru dirintis di Tanah Batak.
Van Asselt dari Ermelo-Belanda, utusan Ds. Witteveen, melakukan pelayanan di Tapanuli di Desa Pardangsina (Selatan) 31 Maret 1861 Sebagai tanda diterimanya pekabaran Injil di Tanah Batak dimulai dengan adanya baptis perdana yang dilakukan oleh Pdt. Van Asselt terhadap dua orang suku Batak (Jakobus Tampubolon dan Simon Siregar) di Sipirok. 7 Oktober 1861 Pelayanan Rheinische Mission dari Jerman dimulai di Tanah Batak dan merupakan hari lahirnya Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), ditandai dengan berundingnya empat orang Missionaris, Pdt.
Klammer, Pdt. Betz dan Pdt. Van Asselt membicarakan pembagian wilayah pelayanan di Tapanuli. 1862 Berdirinya Jemaat di Sarulla dan Pangalaon Pahae 20 Mei 1864 Pdt. Nommensen membangun gedung di dusun Dame I yang terletak di Desa Saitnihuta Ompu Sumurung, kemudian dinamakannya Godung Huta Dame. 29 Mei 1864 Pdt. Nommensen mengadakan kebaktian minggu pertama di Godung Huta Dame, dan meresmikan gereja pertama yang dibangunnya di Tanah Batak, yaitu HKBP Saitnihuta (Huta Dame Saitnihuta) dan HKBP Pearaja (Kedua gereja ini satu kepanitiaan dalam merayakan Pesta Jubileum.
Pada tanggal 20 Mei 1964, HKBP Pearaja merayakan Pesta Jubileum ke 100 tahun, tetapi untuk selanjutnya, tanggal 29 Mei merupakan tanggal resmi Pesta Jubileum yang akan dilakukan oleh kedua gereja ini). 25 Desember 1864 Pembaptisan Pertama kepada 3 orang di Gereja Sipirok, yaitu Thomas Siregar, Pilipus Harahap dan Johannes Hutabarat.
27 Agustus 1865 Pembaptisan Pertama kepada 13 orang di Silindung 1867 Berdiri jemaat HKBP Pansurnapitu 1868 Berdiri Sekolah Guru di Parau Sorat Sipirok: Murid pertama berjumlah 5 orang, yaitu: Thomas, Paulus, Markus, Johannes dan Epraim. Guru mereka adalah Dr. A.Schreiber dan Leipold 1870 Permulaan berdirinya Jemaat di Sibolga dan Sipoholon 1872 - Berdiri Sekolah Normal Pemerintah di Tapanuli Selatan - Berdiri Jemaat di Bahal Batu 1877 Berdiri Seminarium di Pansurnapitu, jumlah murid pertama 12 orang 1878 - Pdt.
Nommensen menerjemahkan Injil ke Bahasa Batak dalam aksara Batak dan aksara Latin. 306 Desa di Lembah Silindung masuk dalam pemerintahan Kolonial Belanda 1879 Pdt. Schreiber menterjemahkan Perjanjian Baru kedalam bahasa Batak Angkola 1881 - Diresmikan HKBP di Balige.
Penyusunan Aturan Dasar dan Aturan Rumah Tangga HKBP, dan Pdt. Nommensen diangkat menjadi Ephorus HKBP 1883 Sekolah Pendeta Pertama dibuka dan 4 orang putera Batak pertama untuk Sekolah Pendeta, yaitu: Johannes Siregar, Markus Siregar, Petrus Nasution dan Johannes Sitompul. Tetapi, Johannes Sitompul wafat sebelum menyelesaikan studinya. 19 Juli 1885 Pemberkatan Pendeta Batak yang pertama di HKBP Pearaja, yakni: Johannes Siregar, Markus Siregar, Petrus Nasution. 13 Juli 1889 Diutus RMG Nona Hester Needham (23 Januari 1885 - 12 Mei 1897) melayani kaum ibu dan wanita.
Ini menjadi awal pelayanan kepada kaum wanita dan anak-anak di Tanah Batak. Pelayanan Nona Hester Needham dibantu oleh Nona Thora di Silindung dan Nona Nieman di Toba. 1 Januari 1890 Terbit Surat Parsaoran Immanuel (Jurnal Gereja) 8 Januari 1890 Dimulai Nona Hester Needham melayani anak-anak, kaum perempuan di Pansurnapitu, serta turut membimbing murid-murid Sekolah Pendeta di Seminari Pansurnapitu. 1893 Sekolah Zending mendapat subsidi dari Pemerintah 1894 Perjanjian Lama di terjemahkan ke dalam Bahasa Batak oleh Pdt. Johannsen 16 Juli 1895 Nona Hester Needham ditemani seorang gadis Mandailing, Domi, mengadakan perjalanan ke Muarasipongi Kotanopan. 3 Mei - 26 Juli 1896 Nona Hester Needham melayani di Malintang, menginjili di tengah-tengah penganut agama lain di Mandailing Nametmet.
Juli, Nona Hester Needham melayani di Maga hingga akhir hayatnya, serta di makamkan di tanah yang telah dibelinya sebelumnya. 1898 Terbit untuk pertama kalinya Kalender Gereja 1899 Dimulai 'Pardonaion Mission Batak' yang didirikan orang Kristen Batak serta dipimpin Pdt. Henock Lumbantobing menginjili di daerah yang belum disentuh Injil, yakni: Pulo Samosir, Simalungun dan Dairi.
1900 Berdiri Sekolah Anak Raja dengan pengantar Bahasa Belanda di narumonda Toba. Guru Pohing dan Pdt. Sekaligus berdiri di tempat yang sama Sekolah Tukang. 2 Juni 1900 Berdirinya Rumah Sakit di Pearaja, yang di tahun 1928 pindah ke Tarutung (RSU Tarutung Sekarang) 5 September 1900 Berdiri Perkampungan penderita Kusta di Huta Salem Laguboti. 1901 Seminari Pansurnapitu pindah ke Sipoholon 1903 - Pemberitaan Injil ke Tanah Simalungun dimulai.
Sekolah anak Raja di Narumonda menjadi Seminarium - 7 Oktober Pesta Peringatan Kekristenan yang pertama di Tanah Batak. 1907 Berdiri Jemaat di Pematangsiantar 27 April 1908 Hari lahirnya Jemaat di Sidikalang.
1911 Berdiri Distrik di HKBP, yakni: Tapanuli Selatan (dh. Angkola), Silindung, Humbang, Toba (termasuk Samosir), Sumatera Timur (Simalungun - Ooskust).
1912 Pendeta HKBP Pertama di tempatkan di Medan 1917 'Hatopan Christen Batak' berdiri di Tapanuli sebagai organinasi masyarakat. 23 Mei 1918 Pdt.
Nommensen meninggal dunia di Sigumpar 1918 Pdt. Kessel menjadi Pejabat Ephorus hingga tahun 1920 1919 Holland Inland School (HIS) Zending berdiri di Narumonda 1920 Pdt.
Warneck dipilih menjadi Ephorus HKBP. 1922 - Pendeta HKBP pertama di tempatkan di Jakarata - Guru Jemaat HKBP pertama di tempatkan di Padang - 20 Juni: Sinode Agung (Sinode Godang) I di HKBP 3 Desember 1923 Dimulai pelayanan diakonia di Hepata 1927 - Berdiri MULO Kristen di Tarutung - Pelayanan kepada kaum Muda yang dipimpin Dr.
Pada Juni 1952 dalam rapat Pemuda di Sipoholon ditetapkan menjadi NHKBP, dan menjadi awal minggu kebangkitan NHKBP (Parheheon) 1930 Berlaku Aturan Gereja (AD dan ART) yang baru. 11 Juni 1931 HKBP diakui pemerintah dengan Badan Hukum (Rechtperson) No. 48, yang tertulis di Staatsblad Tahun 1932 No. 360 1932 Pdt. Landgrebe dipilih menjadi Ephorus. 1934 -Berdiri Sekolah Tinggi Teologia di Jakarta, utusan HKBP yang pertama adalah: T.S.
Sihombing, K. Sihotang dan P.T. Pendeta HKBP pertama di tempatkan di Kutacane, Tanah Alas.Berdiri Sekolah Bibelvrouw (Penginjil Wanita) di Narumonda yang dipimpin Zuster Elfrieda Harder. Tahun 1938 Sekolah ini pindah ke Laguboti.
1935 Pentahbisan Bibelvrouw yang pertama 1936 Pdt. Verweibe dipilih menjadi Ephorus. 1940 - 10 Mei semua Pendeta Jerman yang melayani di HKBP dipenjarakan Pemerintah Belanda - Bulan Mei s/d Juli Ds. De Kleine menjadi Pejabat Ephorus. 10-11 Juli: Sinode Godang, Pdt. Sirait dipilih menjadi Voorzitter (Ephorus ) yang pertama dari Pendeta Batak.
Justin Sihombing dipilih menjadi Ephorus. Tanggal 25 Nopember berdiri Distrik Samosir - Distrik Jawa Kalimantan berdiri 1945 Kemerdekaan Republik Indonesia 1946 - 2 Februari: Berdiri Distrik Dairi.
Sekolah Guru Huria (SGH) dibuka kembali di Seminarium Sipoholon 1947 Berdiri kembali Sekolah Pendeta di Seminarium Sipoholon 1950 - 4 Nopember: Berdiri Sekolah Teologia Menengah di Sipoholon - Pdt. Justin Sihombing dipilih kembali menjadi Ephorus HKBP dan Ds.
Sitompul menjadi Sekretaris Jenderal melalui Sinode Godang. 1951 - Universitas Bonn menganugerahkan gelar 'Doktor Honoris Causa' kepada Pdt. 29 Nopember: Beridiri Distrik Sibolga dan Medan Aceh. Ditetapkan Sinode Godang Konfesi HKBP - Berdiri Percetakan HKBP di Pematangsiantar 1952 - Berdiri SMA dan SGA di Tarutung - HKBP menjadi Anggota LWF (Lutheran World Federation) 1954 - Pdt. Marpaung diutus Zending Batak menginjili di Pulau Mentawai - 7 Oktober: Peresmian Universitas Nommensen di Pematangsiantar, sekaligus perpindahan Pendidiakan Teologia dari Seminarium Sipoholon ke Pematangsiantar. Nopember: Berdiri Distrik Toba Hasundutan.
15 Desember Penyerahan Rumash Sakit HKBP dari Pemerintah ke HKBP. 1955 - 13 Februari: Berdiri Panti Asuhan Elim di Pematangsiantar - 25 Agustus: Berdiri Sekolah Puteri di Sipoholon 1957 17 Maret: Kirchentag (Kebatian Raya) di Pematangsiantar 1959 Pdt.
Justin Sihombing dipilih menjadi kembali Ephorus HKBP dan Ds. Sihombing menjadi Sekretaris Jenderal.
1961 - Berdiri Sekolah Tekhnik di Pematangiantar - 7 Oktober: Jubileum 100 tahun HKBP di Tarutung 1962 - 3-7 Oktober: Sinode Godang Istimewa di Seminarium Sipoholon - Ds. Sihombing dipilih menjadi Ephorus dan Ds. Siahaan menjadi Sekretaris Jenderal. Ditetapkan Aturan Peraturan (Ad & ART) yang baru.
1963 - Konferensi Kerja HKBP yang pertama. 1 September: HKBP Melepaskan HKBP Simalungun menjadi Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS). Awal dari Penginjilan di Sakai Kandis Riau. Kursus kaum Ibu yang pertama di Sipoholon. 1965 - 7 Februari: Peresmian Asrama Diakones HKBP 'Kapernaum' di Rumah Sakit HKBP Balige. 9 April: Asrama Bibelvrouw di Sinaksak Pematangsiantar dimulai pemakaiannya, dan diresmikan tanggal 9 Juli 1967. 1966 6 Februari: Peresmian Youth Center 'Jetun Silangit' 1967 2 April: Peresmian Asrama Pniel di Rumah Sakit HKBP Balige 1968 19 Februari: Peresmian Gedung-gedung di FKIP Universitas HKBP Nommensen di Pematangsiantar.
1971 - 17 Mei: Pendidikan Diakones dibuka di Balige. 17 Mei: Pembaptisan pertama kepada orang Rupat (daerah Penginjilan) sebanyak 136 orang yang dilayankan oleh Pdt. Siahaan, dkk. 11 Desember: Peresmian Asrama Bethel dan Betania di Rumah Sakit HKBP Balige.
1972 - 28 Mei: Peresmian Perkampungan Pendeta Pensiun dan Kantor Departemen Diakonia Sosial di Pematangsiantar. Ditetapkan Aturan Peraturan (ADT & ART) yang baru - 30 Desember: Berdiri Distrik Tanah Alas 1974 - Universitas Wittenberg menganugerahkan gelar 'Doktor Hanoris Causa' keda Pdt. 31 Juli: Berdiri Distrik Asahan Labuhan Batu - Pdt. Siahaan dipilih menjadi Ephorus HKBP dan Pdt. Sianipar menjadi Sekretaris Jenderal.
2-3 Nopember: Jubileum 75 tahun Zending HKBP. 1976 - 27 Januari: Peresmian Pendidikan Diakones HKBP di Balige - 2 Agustus: HKBP memandirikan HKBP Angkola. 1978 - 23-27 Januari: Sinode Godang Istimewa di Simanare Sipoholon - Fakultas Theologia Universitas HKBP diputuskan menjadi Sekolah Tinggi Teologia (STT) HKBP.
Sihombing, MTh terpilih menjadi Sekretaris Jenderal HKBP 1979 24 Juni: Peresmian Distrik Simarkata Pakpak 1980 - 11 Juni: Kursus Ketrampilan Pria berdiri di Parparean Porsea - 11 Agustus: Kursus Ketrampilan Wanita berdiri di Doloksanggul 1983 - 24 Februari: Persemian Distrik Tebing Tinggi Deli - 28 Agustus: Penahbisan Diakones Pertama di HKBP Balige 1985 Februari: Peresmian Distrik Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) 1986 - 27 Januari: Peresmian Auditorium HKBP di Seminarium Sipoholon - 27 Juli: Penahbisan Pertama Pendeta Wanita di HKBP, Pdt. Norce P Lumbantoruan, STh - 14 Agustus: Peresmian Kantor Induk HKBP di Pearaja Tarutung 1987 - 27-31 Juni: Sinode Godang ke 48 - Pdt. Nababan, LLD. Dipilih menjadi Ephorus HKBP dan Pdt.P.T. Simorangkir, SmTh. Menjadi Sekretaris Jenderal. 1988 - 23 Mei: Berdiri Distrik Humbang Habinsaran - 10-15 Nopember: Sinode Godang Ke 49 menetapkan Garis-garis Besar Kebijaksanaan Pembinaan dan Pengembangan (GBKPP) HKBP 1990 - 20 - 9 Juli: Perkemahan Kerja Pemuda HKBP di Sipirok - 10 - 15 Juli: Konferensi Pemuda di Sipirok - 18 - 21 Juni: Konsultasi Teologia di Parapat 1991 9 - 12 April: Sinode Godang Ke 50 1992 23 - 28 Nopember: Sinode Godang Ke 51.
Ada 3 agenda di Sinode Godang ini, yaitu; Penyelesaian Kemelut HKBP, Periode Fungsionaris dan menetapkan Aturan Peraturan (AD dan ART) HKBP untuk tahun 1992 s/d 2002. Sinode berhasil memutuskan: Tim Penyelesaian Kemelut dan Aturan HKBP 1992 - 2002 (AD) tanpa Peraturan (ART). Pemilihan Fungsionaris HKBP tidak terlaksana, terjadi keributan dan perpecahan di tubuh HKBP hingga tahun 1998. 1993 11 - 13 Februari: Sinode Godang Istimewa di Medan melalui undangan Pejabat Ephorus. Di Sinode ini terpilih Pdt.
Simanjuntak sebagai Ephorus dan Pdt. Siahaan sebagai Sekretaris Jenderal. 1994 - 29 September - 1 Oktober: Sinode Godang ke 52 menetapkan Aturan Peraturan (AD & ART) tahun 1994 - 2004. 23 Oktober: Peresmian HKBP Distrik Indonesia Bagaian Timur (IBT) 1995 - 16 - 17 Juni: Sinode Godang Penyatuan HKBP Simarkata Pakpak Otonom dan GKPPD - 6 agustus: HKBP memandirikan Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) - 24 September: Peresmian HKBP Distrik Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta (Jabartendy) 1996 - 17 - 22 Nopember: Sinode Godang ke 53 membicarakan Konfesi HKBP 1998 - 26 Oktober - 1 Nopember: Sinode Godang ke 54 di Pematang Siantar / Balige. Hutauruk terpilih sebagai Pejabat Ephorus dengan tugas menyelenggarakan rekonsiliasi selambat-lambatnya enam bulan.
17 Nopember: Pernyataan bersama yang ditanda tangani Ephorus Pdt. Nababan, LLD dan Pejabat Ephorus Pdt. Hutauruk di Gereja HKBP Sudirman Medan, menentukan rekonsiliasi melalui Sinode Godang Rekonsiliasi tanggal 18 - 20 Desember. 18 - 20 Desember: Sinode Godang HKBP di Kompleks FKIP Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.
Hutauruk terpeilih sebagai Ephorus dan Pdt. Simarmata, MA terpilih sebagai Sekretaris Jenderal 2000 - 26 Juli: Konfrensi Nasional HKBP di Convention Center Jakarta - 21 - 24 Nopember: Sinode Godang di Seminarium Sipoholon nemetapkan ' Kebijakan Dasar Pendidikan HKBP' (KDP-HKBP) 2002 - 30 September - 1 Oktober: Sinode Godang di Seminarium Sipoholon menetapkan Aturan Peratutan (AD&ART) yang baru, berlaku 1 Januari 2004, dan Distrik: Jakarta 2, Kepulauan Riau, Jakarta 3, Riau, Langkat, Wilayah Tanah Jawa, Jambi.; Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah.
(Yohanes 15; 16a).
![Pelayanan tahbisan bibelvrouw di hkbp nommensen & williams pc Pelayanan tahbisan bibelvrouw di hkbp nommensen & williams pc](https://nusantaratv.com/uploads/1536840745.jpg)
1824 Untuk pertama kalinya Misionaris bekerja di Tanah Batak, yaitu Pdt. Ward dan Pdt Burton yang diutus oleh Gereja Baptis Inggris. 1825 – 1829 Perang Bonjol.
Tuanku Rao menyerang bangsa Batak 1834 Pdt Samuel Munson dan Pdt Henry Lyman diutus Bandan Zending Boston, Amerika Serikat menginjili di tanah Batak. Kedua Missionaris tsb mati martir di Lobu Pining (Tapanuli Utara) 1840 Seorang ilmuwan, Junghun mengadakan ekspedisi ke tanah Batak. Melalui perjalananya kabar tentang tanah dan orang Batak sampai ke Eropa 1849 Van der Tuuk, yang diutus Lembaga Alkitab Belanda mempelajari Bahasa Batak.
![Tahbisan Tahbisan](http://3.bp.blogspot.com/_zhjm-AN4IuI/TNkfu2zNQeI/AAAAAAAAABk/WlfEPtg25Eo/s1600/09112010208.jpg)
Sebagian dari Alkitab diterjemahkannya ke dalam Bahasa Batak dengan menggunakan aksara Batak 1853 Pdt DR Fabri, pemimpin Badan Zending Rheinshe (RMG) setelah melihat karya Van der Tuuk di Negeri Belanda, merasa tertarik untuk mengutus missionaris yang terhambat pekerjaannya di Kalimantan ke tanah Batak. 1857 Pdt Van Asselt yang diutus oleh Pdt Witteven dari Ermerlo Holland bekerja di Tapanuli Selatan 1861 31 Maret 7 Oktober Orang Batak Pertama menerima Baptisan Kudus, yakni Simon Siregar dan Jakobus Tampubolon yang dilayani oleh Pdt van Asselt di sipirok Rapat 4 orang Missionaris di Sipirok membicarakan pembagian wilayah penginjilan. Keempat Missionaris tsb adalah: Pdt Heine, Pdt Klammer, Pdt Betz dan Pdt van Asselt. Tanggal 7 Oktober menjadi hari dimulaikan RMG bekerja di Tnah Batak dan sekaligus menjadi hari kelahiran HKBP 1862 Jemaat di Pangaloan dan Sigompulon Pahae (Tapanuli Utara) berdiri 1864 Mei 20 Mei 29 Mei 25 Desember Berdiri jemaat di Sipirok Pdt I.L. Nommensen mendirikan perkambungan Huta Dame di Saitnihuta Ompungsumurung (Tapanuli Utara) Kebaktian Pertama di Hutadame.
Hari ini menjadi hari jadi Jemaat di Dame di Saitnihuta dan Pearaja, dan sekaligus merupakan jemaat yang pertama didirikan Pdt I.L. Nommensen Baptisan Kudus untuk pertama kalinya dilayankan di Gereja Sipirok. Mereka yang menerima Baptisan Kudus tsb adalah: Tomas Siregar, Pilipus Hutabarat dan Johannes Hutabarat 1865 27 Agustus 13 orang pertama dibaptis di lembah Silindung (Tapanuli Utara) 1867 29 Maret Jemaat HKBP Pansurnapitu berdiri 1868 Sekolah Pendeta di Parausorat Sipirok dibuka. Murid yang pertama dari sekolah tsb adalah: Thomas, Paulus, markus, Johanes dan Epraim. Sedangkan guru sekolah pendeta tsb adalah: DR A. Screiber dan Leipold 1870 Jemaat di Sibolga dan Sipoholon berdiri 1872 Jemaat di Bahalbatu Humbang berdiri 1877 Seminarium Pansurnapitu berdiri dengan murid pertama sebanyak 12 orang 1878 Pdt I.L.
Nommensen menterjemahkan Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Batak dengan aksara latin dan Batak 1879 Diterjemahan Dr, A. Scrieber Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Batak angkola 1881 Jemaat di Balige (Tobasa) berdiri Aturan Gereja (konstitusi) yang pertama diberlakukan Pdt I.L. Nommensen terpilih menjadi Ephorus yang pertama 1883 Sekolah Pendeta dibuka untuk orang Batak. Murid yang pertama yakni: Johannes Siregar, Markus Siregar, Petrus Nasution dan Johannes Sitompul.